Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha
dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam.
Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan
usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum
kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara
matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai
Q
= W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U
adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau
digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau
bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan
bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami
perubahan energi dalam ∆U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi
perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi
berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena
berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U =
0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha
yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V
di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
Dimana
V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang
konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam
volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan
kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat
dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = ∆U
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga
tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas
berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V).
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp.
Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam
sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari
sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W
= Qp − QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat
dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan
(Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume
konstan (QV).
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap)
ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha
yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume
masing-masing p1 dan V1 mengalami proses
adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2
dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan
kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai
yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p – V
dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik p – V pada proses
isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.
0 komentar:
Posting Komentar